Pengalaman pembuatan paspor di ULP BSD, Tangerang Selatan

Pada akhir tahun 2015, saya mendapat informasi bahwa pembuatan paspor sekarang bisa dilakukan di BSD karena baru saja dibuka Unit Pelayanan Paspor (ULP) di Ruko Golden Boulevard Blok E, nomor 5-6, BSD City, Serpong, Tangerang Selatan (link berita). Sebelumnya, saya sudah berencana mengurus paspor ke Kantor Imigrasi yang ada di Tangerang, yang berada cukup jauh dari tempat domisili. Hadirnya ULP BSD ini menggembirakan, dan saya ingin coba mengurus paspor di situ.

ULP BSD

Hari Kamis, 10 Maret 2016 saya tiba di ULP BSD pukul 08.15. Walaupun menurut saya sudah cukup pagi, ternyata saya mendapat antrian yang ke 75. Petugas memberikan form aplikasi dan surat pernyataan. Kedua formulir tersebut harus diisi menggunakan tinta HITAM.  Saat itu ruangan sangat penuh dan saya terpaksa mengisi kedua formulir di emperan kantor. Setelah mengisi, saya masuk ruangan dan menunggu nomor antrian saya dipanggil.

Kantor ULP BSD ini ada 2 lantai. Di lantai 1 petugas mengecek kelengkapan dokumen kita, yaitu:

  1. KTP asli dan fotokopi 1 lembar
  2. KK asli dan fotokopi 1 lembar
  3. Akte lahir asli dan fotokopi 1 lembar
  4. Paspor lama (jika ada), dan fotokopi halaman biodata 1 lembar
  5. Formulir aplikasi
  6. Surat pertanyaan, ditempeli materai 6000 jika belum pernah membuat paspor di Kantor Imigrasi Tangerang. (di ULP BSD meterai dijual 10000 dan fotokopi 1000 per lembar)

Nomor antrian 75 akhirnya dipanggil pada pukul 10.30. Petugas mengecek semua dokumen saya dan memasukkan dalam sebuah map yang mereka sediakan. Setelah itu saya naik ke lantai 2. Di lantai 2 ini pengambilan foto dan sedikit wawancara dilakukan. Ketika saya naik ke lantai 2, antrian terakhir baru sampai sekitar 30-an. Berarti nomor antrian saya masih jauh. Setelah saya amati waktu yang dibutuhkan per nomer antrian, saya perkirakan nomer 75 baru akan dipanggil pada sore hari. Saya memutuskan untuk pulang dan datang lagi besok lebih pagi.

Besoknya, saya datang lagi pukul 07.15, dannnnnn… ternyata dari kejauhan sudah terlihat banyak orang mengantri di depan kantor, meskipun kantornya belum juga buka. Kantor buka jam 07.30 dan saya mendapat antrian ke 24. Pelayanan sebenarnya dimulai pada pukul 08.00. Jadi 30 menit pertama dipakai oleh petugas memberikan penjelasan singkat kepada semua pelamar. Dari penjelasan itu saya tahu bahwa ada beberapa orang yang mendapat prioritas layanan, yaitu orang-orang lansia, ibu hamil, bayi di bawah 1 tahun, dan orang cacat. Ternyata juga, di ULP BSD hanya ada 1 pilihan jenis paspor yaitu yang non-elektronik 48 halaman. Tidak ada yang 24 halaman maupun e-paspor.

Nomor antrian saya dipanggil kira-kira pukul 09.00. Karena semua dokumen saya sudah lengkap dari kemarin, saya langsung disuruh ke lantai 2. Kali ini antrian cukup pendek. 15 menit kemudian giliran saya masuk ruang wawancara dan foto. Tidak banyak yang ditanyakan, hanya seputar kemana tujuan ke luar negeri, untuk tujuan apa, bekerja dimana, dsb. Lima menit saja sudah selesai, dan saya diberikan selembar kertas pengantar pembayaran. Kita harus menyetor pembayaran ke teller Bank BNI atau transfer melalui ATM BNI. Namun petugas lebih menyarankan untuk membayar ke teller BNI. Entah apa alasannya. Saya tidak tahu pasti.

Di seberang jalan, tidak jauh dari kantor ULP BSD ada sebuah Bank BNI. Saya bergegas ke sana untuk membayar supaya semua urusan cepat selesai. Setelah dicek oleh teller bank, ternyataaaaaaaa… nomer referensi pembayaran milik saya belum listed dalam sistem bank. Jadi pembayaran belum bisa dilakukan.

Senin sore, 14 Maret 2016 saya coba lagi ke bank BNI. Dan kali ini pun penonton kecewa lagi karena nomor referensi masih belum ditemukan dalam sistem. Sia-sia bolak-balik ke bank :(. Teller bank menyarankan besok coba datang lagi, dan jika masih belum terdaftar, maka sebaiknya datang lagi ke kantor imigrasi. Pada saat briefing pagi yang saya bilang di atas, mbak petugasnya memberikan nomor handphone nya. Saya sudah rencanakan untuk telepon ke nomer tersebut, daripada jauh-jauh datang lagi ke ULP BSD.

Besoknya, 15 Maret 2016 saya ada urusan di Jakarta dan kebetulan ada waktu luang beberapa jam. Lalu saya memutuskan untuk coba datang ke Bank BNI, tapi dimanakah kantor bank BNI di sekitar tempat saya berada? Berkat bantuan Google Map dan search ‘near places‘, ternyata ada sebuah Bank BNI berjarak 600m. Langsung saya meluncur ke TKP. Sambil harap-harap cemas ketika dicek oleh teller bank, ternyataaaaaaa… muncul juga nomer pembayaran saya. Jumlah yang harus dibayarkan sebesar 355.000, plus 5000 administrasi bank.

Paspor bisa diambil di kantor imigrasi paling cepat pada hari ketiga (sore hari) setelah pembayaran. Artinya, semoga paspor saya bisa selesai pada hari Jumat. Namun saya rencana akan ambil pada hari Senin depan saja…

Jadi untuk mencegah waktu terbuang sia-sia datang ke bank, mungkin sebaiknya dicek dulu melalui ATM BNI atau internet banking apakah nomer pembayaran Anda sudah masuk dalam sistem.

Di berita online yang saya baca, disebutkan bahwa ULP BSD ini juga melayani aplikasi paspor yang melalui registrasi online. Namun saya pernah bertanya ke CS Kantor Imigrasi Tangerang, dan mereka bilang ULP BSD belum bisa melayani aplikasi paspor online.

Makin lama akan makin banyak warga yang tahu keberadaan ULP BSD ini. Perkiraan saya, akan ada lebih banyak lagi orang yang rela datang lebih pagi untuk menghindari antrian panjang. Mungkin satu tahun dari sekarang, meski Anda tiba pada pukul 07.15, Anda harus puas mendapat antrian di atas 40 atau 50


UPDATE (22 Januari 2018):

Saat ini pendaftaran sudah dilakukan secara online via WA. Di bawah ini info dari Ayu Indriani mengenai daftar via WA:

Untuk nomor WA bisa hubungi 081221700044 untuk ambil nomor antrian via WA. Bisa liat di blog ini kaka-kaka untuk referensi baca http://belchunk.blogspot.co.id/2017/08/pengalaman-antrian-passport-2017.html

 

15 thoughts on “Pengalaman pembuatan paspor di ULP BSD, Tangerang Selatan

  1. terima kasih atas sharing nya pak. saya juga tinggal daerah sekitar bsd. biasa buat passport di immigrasi tangerang. cukup jauh espesially kalau saya bawa anak kecil dan orang tua. waktu menunggu nya cukup lama. kalau boleh tanya, saya mencoba beberapa kali untuk daftar online di immigrasi tangerang BSD yg dekat dengan perumahaan melati mas. akan tetapi selalu error dan tidak bisa. jika saya memilih daftar untuk daerah tangerang, ternyata bisa. apakah pernah kejadian spt itu pak? jika daftar normal, akan lebih banyak lagi memankan waktu hanya untuk menyerahkan dokumen. terima kasih

    Like

    • maaf baru balas pak. saat saya buat paspor di ULP BSD, memang tidak melayani pendaftaran online. mungkin lambat laun pendaftaran online akan diberlakukan juga.

      Like

  2. Mau tanya bro, klo saya ktp nya depok bs gak yah bikin di bsd. Soalnya saya gak pernah jln ke daerah depok, saya tgl di antara pamulang n depok soalnya. Jd klo ngemall bolak balik bsd

    Like

    • Mohon maaf.. saya kurang tau kalo itu.. tapi perkiraan saya, masing2 paspor perlu 1 nomer antrian.. krn pihak imigrasi akan mengalokasikan brp jumlah antrian dalam sehari. Saya blm prnh mendaftar melalui WA, jadi blm tau apa aja data yg perlu diisi. Tpi saya mnduga kuat, data diri per pendaftar… Jadi sptnya daftar per orang..

      Like

  3. Pak Yoppy untuk perpanjang passport apakah harus menggunakan e-KTP atau bisa memakai KTP lama? Karna e-KTP sudah bertahun-tahun selalu bilangnya belum selesai.
    Terima kasih Pak sebelumnya

    Like

    • Mohon maaf Pak, kalau soal apakah harus menggunakan E-KTP saya kurang tahu pak. Mungkin ada pengunjung lain dari blog ini yang bisa share informasi? Silakan comment..

      Like

Leave a reply to Elka Cancel reply