Mengurus Visa Taiwan (Kedua Kalinya)

Tahun 2016 pertama kali saya mengurus visa Taiwan, seperti yang  pernah saya tuliskan di sini. Tahun 2018 ini saya akan berkunjung kembali ke Taiwan, dan saya mengurus visa secara mandiri lagi. Tapi kali ini, saya juga sekalian mengurus 3 visa keluarga saya.

Informasi tentang visa Taiwan bisa dilihat di sini.  Apa saja persyaratan yang harus disiapkan untuk membuat visa turis bisa dilihat di sini. Untuk pegawai, perlu menyertakan surat keterangan kerja dari kantor. Namun, dua anggota keluarga saya bukan pegawai kantor, tapi buka usaha sendiri. Jadi saya membawa SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) mereka, dan ternyata dokumen ini memang diminta untuk disertakan. Sedangkan untuk booking tiket pesawat dan hotel tidak diminta, dan memang tidak tertulis dalam list persyaratan di atas.

Jam buka pendaftaran visa di kantor TETO adalah 08.30. Waktu itu saya datang hari Senin, tiba jam segituan, dan tidak ada antrian. Segera setelah dokumen diserahkan dan biaya dibayarkan, saya langsung pulang. Mungkin cuma 5-10 menit di kantor TETO. Kata petugasnya, hari Rabu (berarti 3 hari kerja ya) visa sudah bisa diambil. Hanya saja saya baru sempat datang hari Kamis. Untuk jadwal pengambilan, mulai buka jam 13.30.

Tak lupa, sebelum meninggalkan TETO, saya keluarkan handphone, buka app kamera, dan jepret…

IMG_20180604_085945544

(Terlihat ramai saudara-saudara kita yang akan bekerja sebagai TKI).

 

 

Mengurus Visa Taiwan

Sudah ada beberapa post yang menceritakan tentang cara apply visa berkunjung ke Taiwan, seperti di sini dan sini. Saya terbantu dari cerita kedua post tersebut.  Hanya saja ada beberapa hal lain yang saya alami.

Menurut info yang saya dapat dari website, biaya untuk visa single entry adalah sebesar Rp. 460.000. Saya juga mencoba bertanya soal biaya ke beberapa agen di area Serpong yang melayani pembuatan visa Taiwan. Kisaran harganya Rp 730.000 sampai Rp. 775.000. Saya pikir selisihnya lumayan juga dengan mengurus sendiri. Karena itu saya memutuskan untuk coba datang sendiri. Selain itu, biar ada pengalaman dan tahu seperti apa mengurus visa sendiri.

Tanggal 28 April 2016 saya berangkat menggunakan KRL. Waktu itu kira-kira jam 6.45. Dan ternyata dalam KRL luar biasa padat. Ini pertama kali saya merasakan sesak yang begitu rupa, bahkan terasa agak susah menarik nafas. Kantor TETO bertempat di lantai 12 Gedung Artha Graha. Sampai di sana, tidak ada antrian dan saya langsung menyerahkan dokumen-dokumen. Ternyata booking tiket dan penginapan tidak diminta.

Pada saat hendak membayar di kasir rupanya uang saya kurang. Di website TETO memang tertulis Rp. 460.000. Ternyata itu harga empat tahun lalu. Jadi biaya yang harus dibayar adalah Rp. 650.000. Masalah kedua adalah bahwa menurut petugas nya pasfoto yang saya pakai sudah terlalu lama. Memang itu foto tahun 2008 sih :). Untung kedua masalah tersebut bisa diselesaikan di lantai basement. Ada ATM Mandiri, dan toko yang melayani fotokopi dan pasfoto. Pembuatan pasfoto dikenakan biaya Rp. 50.000. Menurut mas yang punya toko, bahkan kadang-kadang TETO menganggap pasfoto 3 bulan tidak up to date, dan harus foto lagi.

Katanya visa saya bisa diambil tanggal 2 Mei 2016. Pengambilan visa dibuka setelah jam 13.00. Tapi saya kembali ke TETO sehari berikutnya. Dan tadaaaaaaa visa Taiwan sudah di tangan. 🙂